Back to Pos
ancaman cyber security

Ancaman Cyber Security Meningkat di 2024? Ini Cara Lindungi Data Anda!

Apakah ancaman cyber security diperkirakan meningkat di 2024 ini? Pada tahun 2023 kemarin, sebuah penelitian mengungkapkan perkiraan kerugian yang dialami perusahaan di Indonesia akibat serangan cyber mencapai Rp 15 Miliar. Dalam penelitian itu juga disebutkan insiden serangan cyber yang sering terjadi meliputi serangan web, email phishing, dan penanaman spyware. Lalu, apa langkah yang perlu diambil oleh perusahaan dalam menghadapi ancaman cyber security ini? Mari kita bahas! 

Baca Juga : Kenali Email Phishing dan Cara Mendeteksinya!

5 Ancaman Cyber Security

1) Serangan Cyber 

Berbagai jenis serangan cyber seperti malware, phishing, dan ransomware menimbulkan ancaman terbesar bagi bisnis. Serangan cyber dapat mengganggu operasional, menimbulkan downtime, dan penurunan produktifitas yang kemudian berdampak pada kerugian, khususnya pada perusahaan yang sangat bergantung pada teknologi. 

2) Teknologi Deep Fake 

Seperti yang telah Anda ketahui, deep fake menggunakan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) untuk membuat video, audio, dan gambar palsu yang terlihat realistis dan meyakinkan. Salah satu kekhawatiran terbesar dari hadirnya teknologi canggih ini adalah penyalahgunaan oleh oknum tertentu dengan membawa nama besar suatu organisasi/perusahaan. Hal ini termasuk sebagai ancaman cyber security karena penyalahgunaannya dapat merusak reputasi dan menimbulkan kerugian bagi organisasi/perusahaan tersebut. 

3) Ancaman Cyber Berbasis Cloud 

Ancaman berbasis cloud ini menargetkan sistem, jaringan, aplikasi, dan data berbasis cloud. Tujuan dari ancaman berbasis cloud ini adalah untuk membahayakan ketersediaan, integritas, dan kerahasiaan sumber daya yang berbasis cloud sehingga menimbulkan kebocoran data, kerugian finansial, serta rusaknya reputasi perusahaan. 

Beberapa contoh dari ancaman cyber berbasis cloud ini adalah pemograman aplikasi interface yang tidak terlindungi, konfigurasi cloud yang tidak aman, serta serangan malware dan ransomware. 

4) Kerentanan IoT 

Semakin bertambahnya jumlah perangkat Internet of Things (IoT), semakin meningkat pula potensi ancaman cyber security-nya. Hal ini karena penjahat cyber memiliki perangkat yang lebih luas untuk dijadikan target dan di eksploitasi. 

Ancaman keamanan dari ekosistem IoT yang paling umum yaitu botnet dan serangan DDoS (Distributed Denial of Service). 

Salah satu penyebab lain dari rentannya keamanan siber dari perangkat IoT adalah karena perangkat tersebut tidak dilakukan pembaruan perangkat lunak secara rutin. Oleh karena itu, peretas dapat mengeksploitasi kelemahan ini untuk mendapatkan akses tidak sah ke perangkat IoT tersebut.  

5) Ancaman Keamanan Seluler 

Salah satu penyebab perangkat seluler (ponsel, tablet, dll) menjadi target ideal penjahat siber adalah karena perangkat seluler ini seringkali hilang atau dicuri. Akibatnya, data sensitif perusahaan dan informasi pribadi pengguna bisa jatuh ke tangan pelaku dan disalahgunakan. 

 

Apa yang Harus Perusahaan Lakukan Terkait Ini?

Berikut adalah beberapa langkah preventif dari ancaman cyber security yang bisa Anda terapkan ; 

1) Menerapkan kebijakan menggunakan password yang kuat 

Contoh dari kebijakan ini yaitu mewajibkan karyawan untuk membuat password yang kuat dan unik, merubahnya secara berkala, dan menggunakan multifactor authentication untuk keamanan tambahan. 

2) Mengedukasi karyawan 

Hal ini tidak bisa disepelekan, karena seringkali target peretas adalah karyawan, seperti mengirimkan email phishing atau whatsapp phishing. Melatih karyawan untuk mengidentifikasi phishing, menangani informasi sensitif, dan memasang VPN merupakan hal yang bisa Anda lakukan dalam rangka mengedukasi karyawan. 

3) Mengenkripsi data 

Perusahaan perlu melindungi data sensitifnya, baik saat transit atau saat disimpan. Jadi, meskipun peretas mengakses data, mereka tidak bisa membacanya. 

4) Menggunakan sistem dan software yang terupdate 

Perusahaan perlu rutin memperbarui sistem operasi dan softwarenya di tiap perangkat. Hal ini termasuk browser web, software anti malware/virus, dan seluruh aplikasi yang digunakan karyawan. 

5) Memantau dan menganalisis lalu lintas jaringan 

Pada hal ini, perusahaan harus menerapkan sistem deteksi untuk memantau dan menganalisis lalu lintas jaringan apabila ada aktivitas yang mencurigakan. 

6) Melakukan audit keamanan secara rutin 

Memantau dan mengaudit, terutama jika Anda menggunakan vendor pihak ketiga penting dilakukan untuk memastikan bahwa mereka telah mematuhi persyaratan keamanan yang ada pada kontrak. Hal ini bisa membantu mengidentifikasi potensi pelanggaran pada sistem mereka. 

7) Menerapkan kebijakan keamanan siber

Kebijakan keamanan siber secara formal merupakan hal yang penting bagi organisasi untuk menjelaskan langkah-langkah yang harus diikuti karyawan dan konsekuensi jika tidak mematuhinya. 

 

Itu tadi pembahasan mengenai ancaman cyber security beserta langkah yang harus dilakukan perusahaan. Apabila Anda membutuhkan jasa cyber security, hubungi kami disini. Kami menyediakan berbagai macam solusi cyber security, mulai dari mini SOC, SOC, Penetration Testing, dan yang lainnya. Konsultasikan bersama kami untuk mendapatkan layanan IT security yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda!

Share this post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to Pos
× How can I help you?